Ajal Kesendirian

Dia datang,
menyemai kerinduan...

Langkah-langkahnya adalah sepoi angin,

menghembus tak kentara,

menyejukkan dengan keberadaannya.

Sementara aku terkapar,

mengharap ajal kesendirian tiba,

dan aku bisa bebas... 

bergerak dengan angin, terbang bersamanya...

melintasi ruang dan waktu.

Menjelajahi keabadian...

KEINDAHAN CINTA

Mencari keindahan cinta yang absolut bukan fragmen tak kan pernah kita temukan. Cinta itu…bukankah hanya untuk dinikmati bukan untuk dicari pada kepingan dunia, pada serpihan pikiran dan bermacam teori yang antah berantah…???? Terlebih lagi…cinta tak mengenal batas yang tercipta dari pikiran, meski “kelihatannya” pikiran bisa menterjemahkan keindahan cinta yang kita rasakan pada keseharian kita (cinta yang biasa-biasa saja), namun sebenarnya pikiran tak mampu menterjemahkan secara tepat “rasa” dari cinta…keindahan daripada cinta.

Baru ketika kita mengenyahkan keterlibatan pikiran kita, menjauhkannya dari energi cinta yang sebenarnya telah ada dalam diri kita tanpa kita mencarinya lagi diluar diri kita….cinta itu…muncul menyeluruh dalam gerak kita….disitulah KEINDAHAN CINTA mewujud tanpa perlu kita sadari…tanpa perlu kita pelajari…rasakanlah keindahan cinta itu, yang tak terbatas itu. Hiduplah disitu…dalam KEINDAHAN CINTA yang seperti itu. 

kooffan

Menjelajahi Mimpi

Hari ini aku terbangun didalam mimpi,
pagi buta...dengan gerak bumi,
yang menggeliat kesanakemari,
semakin melupakan hakikat.

Lalu melangkah...
setapak kemudian berhenti, melangkah lagi dan lagi...menjelajahi mimpi.
Mimpi dunia...dunia mimpi.
Dan kesadaran berhamburan tak bertuan.
Tapi aku tak menuainya...
Biarkan mereka kehilangan,
aku disini terlalu kuat tuk sendiri. 

Uuugghh...!!!

Aku teringat dia,
yang pernah membiusku dengan rindu.
Pernah aku hilang akal,
mengemis disepanjang jalan...
tidur diemper-emper keluh kesah dan berselimut mantra2 cinta,
yang membubung memenuhi atmosphere kepalaku.
Aku teringat lagi...sekali lagi

hmm...meski kau belum juga ada disini...

saat ini...

kooffan

Jalan Masa Depan

Langit terhuyung,
menjaga bumi pada buaian semesta
terkadang sang awan menangis,
terkadang kesedihan dikekangnya,
wajahnya kelam,
kecemerlangannya tak kentara lagi

Tapi...
beberapa burung layanglayang menghiburnya,
menarinari di ketinggian,
merobekrobek udara dengan sayapnya,
membuka jalan kemasa depan.

Dia menari dan terus menari,
sepanjang hari...

..................................................................................


MATA HATI di TANAH CINTA

Cinta...
tlah membungkam aku,
meluruhkan tatapku,
memagari keberanianku

Cinta pula...
yang membangun syurga pada tanah batin,
menumpulkan nyerinya luka,
mengejawantahkan Tuhan dimanamana.


Kooffan

LANGKAH BARU

by : Kooffan

Inilah langkah,
meski tanpa tapak kaki
meski tanpa jejak mengiringi.

Aku tlah jauh,
meski begitu dekat tergapai,
dan sekilas senyumkupun masih tersimak bukan?

Aku begitu dekat,
meski binar matamu tak mampu rangkum aku,
meski desah nafasku adalah juta perjalanan waktu...

Inilah langkah,
bukan langkah-langkah dulu,
bukan tapak-tapak kaki di rerumputan,
bukan jejak-jejak di hijau pegunungan,
bukan hamparan semerbak pada nafas angin semusim,
bukan apa-apa...hanya langkah,

menuju masa depan yang entah ada dan tiada..
sebuah langkah baru,
meski tlah berlalu...